Lubuk Linggau, (sumselnews.com) – Bekam adalah terapi tradisional yang dilakukan dengan menggunakan cangkir khusus. Cangkir tersebut dapat menghasilkan tekanan, sehingga bisa menarik kulit dan mengeluarkan darah kotor atau racun dari dalam tubuh.
Dikutip dari Media Online Sriwijayaterkini.com, Terapi bekam juga diketahui dapat menjaga sifat biomekanik dalam kulit. Dimana, sifat tersebut dapat menjaga kesehatan kulit melalui kemampuannya dalam melindungi kulit dari serangan berbagai virus dan bakteri, serta mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit.
Kabar gembiranya, terapi ini mulai diminati masyarakat, termasuk kini telah hadir di Kota Lubuk Linggau Terapi Bekam Buya Hidayah yang beralamat di Jalan Karya II No 02 RT 06 Kelurahan Cereme Taba Kecamatan Lubuk Linggau Timur II.
Topan Adiguna sebagai owner menyampaikan, bahwa terapi bekam ini membuka layanan terapi setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB, kecuali hari Jum’at.
“Kita juga membuka layanan kunjungan ke rumah customer, jadi tidak perlu keluar rumah, kami yang akan datang. Cukup dengan telepon ke nomor 085788222737 ini saja,” ujar Topan, Senin (8/7/2024).
Masih menurut Topan Pengobatan alternatif ini termasuk mudah ditemukan karena terletak di pusat kota Lubuk Linggau dan banyak manfaatnya.
“Terapi bekam dapat dijadikan sebagai terapi suportif untuk beberapa penyakit, seperti kelainan darah, misalnya anemia dan hemofilia, tekanan darah tinggi (hipertensi), migrain, nyeri otot di kaki, panggul, dan leher, varises, penyakit rematik, masalah kesuburan, penyumbatan bronkus yang diakibatkan oleh asma atau alergi, termasuk carpal tunnel syndrome dan gangguan sistem pencernaan (gastrointestinal), seperti irritable bowel syndrome,” papar Topan.
Selain itu, menurut Topan penggunaan alat-alat untuk terapi yang dilakukan mereka, memiliki kualitas yang baik dan steril.
“Terapi bekam optimis dapat diterima, karena tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pengobatan dalam ajaran islam, bahkan praktik pengobatan ini diamalkan oleh Rasulullah,” pungkasnya. (**)